Kabur

Enam bulan yang lalu.

Sorenya cantik, tapi aku dan kekasihku tidak menikmatinya di balkon. Kami meringkuk sedih di kamar seharga 50 ribu semalam, berpelukan. Jantung kami berdebar dan kami sudah capek menangis.

Kami sedang kabur dari orangtua. Ada hal yang tidak bisa mereka terima dan hari ini mereka datang ke tempat kami buat marah-marah. Kami bertengkar berjam-jam. Kami sudah lelah menjelaskan. Kami sudah capek bicara.

Di pelarian kecil kami, di kamar kecil kami, aku memutar lagu-lagu Mondo Gascaro.  Salah satunya berjudul Apatis.

“Sudah lahir.. sudah terlanjur.. mengapa harus menyesal? Hadapi dunia–berani…” begitu pesan Mondo, tapi rasanya berat sekali.

GPS kami matikan. Akses internet kami matikan. Kami terputus dari dunia luar dan cuma bisa berkubang sedih berdua.

Kekasihku bilang, “Rasanya seperti nggak nyata. Bertengkar dari pagi sampai siang, lalu kabur dari orangtua pas sore, dan sekarang kita berpelukan sambil dengar lagu sendu. Macam film.”

Aku tersenyum.

Memang nyatanya begini.

hendak berpendapat? :)